Home » » Kandungan Permen dan Efeknya bagi anak

Kandungan Permen dan Efeknya bagi anak

Dari segi manfaat, permen lebih banyak memiliki sisi yang merugikan ketimbang menguntungkan jika ditinjau dan segi nutrisi, permen merupakan makanan yang miskin nutrien (zat gizi), dan hampir seluruhnya terbuat dari gula. Mungkin sedikit terkandung protein, misalnya pada permen yang dicampur susu, kacang atau cokelat Tetapi, ini pun sangat sedikit. Selain itu, rasa manis yang terkandung dalam permen pun kadang-kadang berasal dari zat pemanis.

Belum lagi zat pewama yang mewarnai permen, flavour, zat penambah rasa, dan zat-zat aditif lain yang lerkandung dalam permen. Ini pun dapat menimbulkan masalah bagi yang mengkonsumsinya, bila zat-zat aditif tersebut tak sesuai dengan aturan yang berlaku.
jika dilihat dari kandungan nutrisinya, jelas permen tidak memenuhi gizi seimbang yang diperlukan seorang anak dalam masa pertumbuhannya. Selain itu, gula pada permen membuat anak merasa kenyang, dan tentu saja mengurangi nafsu makannya. jika anak terbiasa dengan rasa manis, ia terkondisikan menyukai makanan yang rasanya manis-manis saja. Tentu saja dari aspek kesehatan hal ini tidaklah bagus, karena akan mengakibatkan anak memiliki kecenderungan mengkonsumsi makanan yang rasanya manis, yang umumnya tinggi zat hidrat arangnya. Akibatnya, tubuh memerlukan hormon insulin lebih banyak. Dan, dalam jangka lama, cenderung menimbulkan penyakit. Misalnya, diabetes dan obesitas. Ini merupakan masalah yang akan muncul di masa yang akan datang sebagai akibat bila sejak dini terbiasa menyukai makanan yang manis-manis saja.

Dari aspek kesehatan lain, permen dapat merusak gigi anak karena gula bersifat cariogenic (membuat karies pada gigi) dan merangsang pertumbuhan kuman dalam mulut. Kuman ini dapat menimbulkan lubang pada gigi. Selain itu, enzim-enzim dalam mulut memfermentasi gula, yang mengakibatkan lapisan luar (email) gigi terkikis karena proses ini.

Jadi, banyak sekali kerugian yang ditimbulkan bila anak terlalu sering makan permen. Selain itu, hampir semua jenis gula yang merupakan bahan utama permen bersifat estrogenic, kecuali jenis gula xylitol. Gula jenis ini tidak terlalu menimbulkan karies pada gigi. Oleh karenanya, bila membeli permen, orang tua dapat terlebih dahulu melihat kandungan yang terdapat pada permen.
Sebaiknya, orang tua tidak mengenalkan permen pada anak. Jangan sampai setiap kali, semisal, karena anak merengek-rengek atau juga perasaan bersalah orang tua yang sibuk bekerja dan meninggalkan anak seharian, lantas memberinya hadiah permen ataupun cokelat.

Akan lebih baik bila orang tua memberi anak makanan bergizi seimbang atau mainan edukatif sebagai pengalihan dari pemberian permen ini. Selama ini memang belum ada efek samping yang berbahaya yang ditimbulkan bila anak senang makan permen. Efek samping ini baru muncul jika anak makan permen secara berlebihan, ataupun memiliki alergi terhadap kandungan zat aditit yang terdapat dalam permen tersebut.

Tak dapat dipungkiri, lingkungan di sekitar kita akan mengenalkan anak pada permen. Semisal, teman si kecil yang berulang tahun membawakan bingkisan yang berisi permen, cokelat dan makanan manis-manis lainnya. Tentu saja hal seperti ini tak dapat terhindarkan. Selama tidak berlebihan, anak boleh saja mencicipinya. Jika ia makan permen satu atau dua buah, itu masih lumrah. Setelah itu, sebaiknya anak minum air putih atau menggosok gigi untuk membersihkan giginya. Namun demikian, orang tua perlu membatasi keinginan anak mengkonsumsi permen. Jika orang tua ingin melarang anaknya makan permen, gunakanlah strategi khusus seperti mengalihkan keinginan anak pada makanan lain yang lebih bergizi dan menarik.










Sumber
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. X-Clawing - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger